Pages

Senin, 29 April 2013

Transformasi

ini transformasi gue dari kecil sampai sekarang.... cha cha chaaannn

gue lucu ya megang boneka

 ini sama papah tercintah {}

ini kenapa gue megang bola?


ini pas gue udah SD,mulai pake kacamata


 ini SMP hahahahaha


ini? sekarang.gue udah SMK hahahahha...cantikan yang mana(?)

Rabu, 24 April 2013

Keunggulan Internet

  Kegunaan Internet 
Internet mempunyai  banyak  kegunaan  yang  menguntungkan  dalam  berbagai  bidang (bisnis, akademis, pemerintahan, organisasi, dsb) antara lain : 
1. Informasi  yang  didapatkan  lebih  cepat  dan  murah  dengan  menggunakan  berbagai aplikasi  antara lain : email, NewsGroup, www, FTP.
 2. Mengurangi  biaya  kertas  dan  biaya distribusi, contoh : koran, majalah  dan  brosur. 
3. Sebagai  media  promosi, contoh : pengenalan  dan  pemesanan  produk. 
4. Komunikasi  interaktif, meliputi : email, dukungan  pelanggan  dengan  www, video,conferencing, internet relay chat, internet phone. 
5. Sebagai  alat  untuk  research   dan  development.
 6. Pertukaran  data

Sejarah Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.
Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Kelemahan Internet

KELEMAHAN

1. Ketergantungan pada jaringan telepon dan Internet Service Provider (ISP)
Fasilitas jaringan telepon dan ISP sangat berpengaruh terhadap biaya pemakaian Internet dan kemungkinan akses secara keseluruhan. Hingga saat ini, biaya penggunaan Internet di Indonesia masih relatif mahal, karena tarif telepon ditentukan berdasarkan pulsa yang digunakan, bukannya atas dasar jumlah panggilan (number of calls). Selain itu, saluran telepon di Indonesia masih relatif lambat, yang pada gilirannya menyebabkan waktu akses menjadi lebib lama dan biaya akses menjadi mahal. Sementara itu, terbatasnya bandwidth sistem transmisi yang disediakan ISP dan banyaknya pelanggan yang mengakses pada waktu bersamaan memperparah akses terhadap Internet.

2. Selektivitas dan anonimitas
Salah satu persoalan dalam riset lewat Internet adalah sulitnya mengidentifikasi identitas responden. Setiap orang, termasuk yang bukan target respon, bisa mengisi kuesioner secara on-line tanpa bisa dicegah atau dibatasi. Belum lagi -adanya kenyataan bahwa setiap orang bisa memiliki sejumlah alamat e-mail berbeda dan belum tentu menggunakan identitas asli. Semua ini membuat riset secara on-line harus benar-benar selektif dalam menentukan sampling dan cara responden memberikanjawaban.

3. Karakteristik demografis pemakai Internet
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa Internet lebih efektif untuk menjangkau responden yang termasuk kelompok berdaya beli atau berpenghasilan dan berpendidikan relatif tinggi. Dengan demikian Internet kurang efektif bagi penelitian yang kelompok sampeinya adalah masyarakat golongan menengah ke bawah.

4. Clutter dan “never-ending search”
Informasi yang tersedia di Internet sangat besar jumlahnya, namun tidak semuanya dibutuhkan. Pencarian tanpa strategi khusus bisa diibaratkan mencari jarum’ * dalam jerami, sehingga sang peneliti ‘terjerumus’ ke dalam belantara informasi tanpa ujung. Ini
sering membuat peneliti pemula di Internet mengalami frustrasi, karena bukannya mendapatkan informasi, tet.api justr’u menghabiskan waktu dan uang untuk pencarian yang tak tentu arah. Selain itu, godaan di Internet relatif amat besar, terutama bagi mereka yang suka menelusuri situs-situs pornografi, yang ujung-ujungnya membuat pencarian informasi menjadi tidak efektif dan lepas kendali.

5. Reliabilitas dan validitas sumber acuan hasil riset
Setiap orang bebas membuka homepage sendiri dan menampilkan berbagai informasi di sana. Implikasinya, tidak semua data dan informasi yang didapatkan lewat Internet andal dan valid untuk dijadikan acuan dalam penelitian. Selain itu, sumber informasi di Internet mudah berubah, misainya homepage yang telah berubah atau bahkan sudah tidak ada lagi. Akibatnya, peneliti harus selalu mencermati perubahan tersebut bila mengutip sumber bersangkutan.

6. Virus
Salah satu masalah yang juga tak katah peliknya adalah risiko terkena virus komputer yang mudah menyebar lewat jaringan Internet, baik lewat e-mail maupun file-file yang di-download.

Keunggulan Internet

KEUNGGULAN


1. Akses 2.4 jam
Akses informasi di Internet tidak dibatasi waktu, karena dengan lingkup global, dunia maya yang dihadirkan ‘tidak pernah tidur’. Misainya, saat sebagian besar orang di Yogyakarta terielap di tengah malam, masyarakat di New York justru sedang sibuk-sibuknya bekerja. Perbedaan zone waktu sudah tidak lagi menjadi kendala untuk menelusuri data di dunia maya. Responden penelitian yang dilakukan lewat Internet bisa memberikan respon atau jawaban sesuai dengan kondisi dan situasi yang dikehendaki masing-masing individu.

2. Kecepatan
Bila dibandingkan dengan sumber data tradisional, riset melalui Internet jauh lebih cepat, karena bersifat real-time. Kita tinggal mengkilk berbagal icon, selanjutnya tinggal menunggu hasil (tentunya tergantung pada fasilitas modem dan ISP atau Internet Service Provicer yang dipergunakan). Pencarian informasi secara elektronik melalui mesin pencarl (search engines) sangat menghemat waktu, apalagi kalau dibandingkan dengan pencarian lewat katalog perpustakaan atau pencarian buku/majalah/jurnal dirak-rak perpustakaan. Dalam hal sampling, halaman web juga menjanjikan proses yang lebih cepat dan lebih murah.

3. Kenyamanan
Penelitian lewat Internet tidak harus menghadapi berbagai persoalan birokratis, seperti ijin dari berbagai instansi untuk keperluan peilgumpulan data, ‘kerahasiaan’ informasi, dan keharusan untuk datang sendirl keinstansi bersangkutan. Selain itu, berbagai fitur (features) yang dirancang khusus dan user-ftiendly sangat memudahkan peneliti mengakses berbagal situs Internet.

4. Kemudahan akses
Menjamurnya bisnis warnet (warung Internet) di Indonesia (khususnya di kota-kota besar) membuat akses terhadap Internet menjadi lebih mudah. Persaingan antarwarnet dalam hal harga, kecepatan akses, dan fasilitas pendukung lainnya membuat para pengguna Internet lebih nyaman dan mudah memanfaatkan Internet untuk keperluan riset maupun tujuan lainnya.

5. Biaya relatif
Dibandingkan dengan membeli jurnal asli (misalnya McKinsey Quarterly), penelusuran informasi lewat Intemetjauh lebih murah. Apalagi banyak situs yang menyediakan jasa informasi secara cuma-cuma. Peneliti tinggal men-download atau mencetak file/naskah tertentu sesuai kebutuhannya.

6. Interaktivitas dan fleksibilitas
Topik dan hasil riset bisa didiskusikan melalui sarana mailing list atau chatting tertentu. Selain itu, peneliti juga bisa mengikuti perkembangan terbaru atau meminta komentar dan penilaian dari berbagai pihak mengenai hasil penelitiannya.

Internet

Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

Jumat, 12 April 2013

Instalasi Access Point

Alat yang dibutuhkan:
a. 2 unit PC
b. 1 unit access point Linksys seri WRT54G atau yang sejenis.
c. 2 unit USB WLAN beserta driver dan buku manual.
d. Kabel UTP straight

Langkah-Langkah:
Komputer #1
1. Hubungkan komputer pertama pada port WAN Access point dengan
menggunakan kabel UTP konfigurasi straight melalui LAN card.
2. Setting IP Address LAN card pada komputer pertama dengan 192.168.1.100 dan
subnet mask 255.255.255.0
3. Tambahkan default gateway IP Address 192.168.1.



4. Buka program Internet Explorer dan ketikan alamat http://192.168.1.1 (alamat
default dari Access Point Linksys).



Aktifkan fungsi DHCP Pada Access Point untuk memberikan IP address secara
dinamis pada komputer Client. Isikan Scope untuk DHCP Address antara
192.168.1.100 – 192.168.1.150 sehingga IP Address yang diberikan pada DHCP
Client (komputer 2) berada pada range tersebut.
- Pada DHCP Server pilih enable untuk mengaktifkan DHCP Server. DHCP
Server ini berguna untuk memberikan alamat IP secara dinamis pada
komputer yang terhubung secara wireless (dalam hal ini komputer 4 dan 5)
- Isikan Starting IP Address dengan alamat IP awal/pertama yang digunakan
untuk komputer wireless
- Maximum Number of DHCP Users diisi dengan jumlah maksimum komputer
wireless yang diperbolehkan untuk terhubung ke akses point
- Klik Save Setting untuk menyimpan konfigurasi

Komputer #2
6. Install Wireless Adapter (USB WLAN) Pada Komputer 2
7. Setting IP Address pada komputer 2 secara dynamic :
- klik kanan icon My Network Places pada desktop lalu pilih properties
- Pilih Local Area Connection, klik kanan lalu pilih properties
- Pada menu This connection uses the following items pilih Internet Protocol
(TCP/IP) lalu klik properties
8. Pilih Obtain an IP Address automatically, lalu klik OK
Menghubungkan komputer #2 dengan Access Point
9. Koneksikan komputer 2 pada access point dengan meng-klik icon wireless
connection pada system tray windows dan pilih access point yang dikehendaki
lalu klik connect





Tes koneksi menggunakan software DOS
10. Test koneksi dari komputer yang terhubung dengan wired dengan komputer yang
terhubung secara wireless (misal dari komputer 1 ke komputer 2 atau sebaliknya):
· Dari komputer #1, klik start dan pilih run
· Pada Tab Open isikan perintah : command
· Pada command promp ketik ipconfig untuk melihat ip address yang diberikan
dhcp server kepada komputer ini.
· Dari komputer #2 klik start lalu pilih run
· Pada tab open ketik perintah : ping [ip komputer #1 yang diberikan oleh
DHCP Server]
· Jika tampil tulisan Reply from…… maka koneksi ke komputer 1 berhasil
· Tetapi jika tampil tulisan request time out maka terjadi kesalahan pada saat
setting
11. Test Koneksi dari komputer 1 dan 2 menuju LAN interface akses point
· Pada komputer 1,2 klik start lalu pilih run
· Ketik perintah : ping 192.168.1.1
· Jika tampil tulisan Reply from…… maka koneksi ke LAN interface akses point
berhasil


 

Sari Azalea Yuliani Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea